Asesmen Nasional yang menggantikan UN Tahun 2021.
Pada tahun ajaran 2020/2021 ini Menetri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Mas Nadiem Makarim resmi menghapus/mengganti Ujian Nasional (UN) dan sebagao gantinya adalah Asesmen Nasional. Mendikbud mengatakan bahwa perubahan mendasar pada Asesmen Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, akan tetapi mengevaluasi dalam memetakan sistem pendidikan berupa input, proses dan hasil.
Tentu banyak pertanyaan dari berbagai kalangan, kenapa sih harus Asesmen Nasional ?. Mendikbud mengharapkan ada perubahan standar kelulusan dari Ujian Nasional menjadi Asesmen Nasional. Bisa mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik di Indonesia. Selain itu untuk meng-upgrade pendidikan agar dapat menjadi bekal bagi generasi muda dimasa depan.
Berikut paparan Mas Nadiem Makarim tentang Asesmen Nasional :
1. Apa itu Asesmen Nasional ?
Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi dan karakter) serta kualitas proses belajar mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survei karakter dan survei linkungan belajar.
2. Apa perbedaan Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional (UN) ?
3. Siapa yang akan menjadi peserta Asesmen Nasional ?
Peserta Asesmen Nasional adalah seluruh satuan pendidikan/sekolah tingkat dasar dan menengah di indonesia serta program pendidikan kesetaraan yang dikekola oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Diikuti oleh sebagian peserta didik kelas V, VIII dan XI yang dipilih secara acak oleh pemerintah. Pemilihan ini akan mempertimbangkan faktor sosial dan ekonomi. Satuan Pendidikan tidak diperkenankan mengganti sampel murid karena dapat mempengaruhi hasil dan tindak lanjut perbaikan pembelaljaran.
Kemudian untuk program kesetaraan, Asesmen Nasional akan diikuti oleh seluruh peserta didik yang berada pada tahap akhir program belajarnya.
diikuti oleh guru dan kepala sekolah di setiap satuan pendidikan.
4. Mengapa yang menjadi sampel adalah kelas V, VIII dan XI ?
Hal ini dilakukan agar peserta didik yang menjadi peserta Asesmen Nasional dapat merasakan perbaikan pembelajaran ketika merasa masih berada di sekolah atau satuan pendidikan tersebut. Selain itu ini juga bertujuan untuk memotret dampak dari proses pembelajaran di setiap sekolah atau satuan pendidikan tersebut.
5. Apa yang dimaksud "minimum" pada Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
Konten yang diukur pada literasi membaca dan numerasi adalah konten yang bersifat esensial serta berkelanjutan lintas kelas maupun jenjang. Tidak semua konten pada kurikulum diujikan, sehingga sifatnya minimum.
6. Mengapa yang diukur adalah Literasi dan Numerasi ?
9. Bagaimana bentuk soal Asesmen Nasional ?
Objektif :
Pilihan ganda (hanya 1 jawaban benar)
Pilihan Ganda Komplek (jawaban bener lebih dari 1)
Menjodohkan
Isian singkat (angka, nama/benda yang sudah fixed)
Non Objektif : Essay
10. Kapan AKM akan dilaksanakan ?
Direncanakan pelaksanaan AKM untuk murid kelas VIII jenjang SMP/MTs, serta kelas XI jenjang SMA/MA dan SMK akhir Maret 2021.
AKM untuk peserta didik kelas V jenjang SD/MI adalah dibulan Agustus 2021.
11. Berapa banyak soal yang akan dikerjakan saat AKM ?
Peserta didik kelas V akan mengerjakan 30 butir soal untuk masing-masing literasi membaca dan numerasi. Sedangkan peserta didik kelas VIII dan XI akan mengerjakan 60 butir soal.
12. Berapa lama waktu pelaksanaan Asesmen Nasional ?
13. Apakah soal AKM untuk peminatan IPA, IPS, Bahasa dan Agama berbeda ?
Tidak. AKM mengukur kompetensi mendasar yang perlu dipelajari semua peserta didik tanpa membedakan perminatannya. Oleh karena itu seluruh peserta didik akan mendapat soal yang mengukur kompetensi yang sama. Keunikan konteks beragam materi kurikulum lintas mata pelajaran dan perminatan tercermin dalam ragam stimulasi soal-soal AKM.
14. Adakah kisi-kisi dan contoh soal AKM ?
Tidak ada kisi-kisi. AKM disusun berdasarkan indikator-indikator kompetensi yang membentuk lintasan kompetensi hasil belajar yang bersifat kontinum. Pusmenjar menyediakan contoh soal AKM untuk setiap Indikator kompetensi.
15. Apakah ada nilai/skor minimum dalam AKM ?
Tidak. AKM melaporkan presentase peserta didik dalam setiap level kompetensi. Diharapkan semua peserta didik mencapai level kompetensi cakap atau mahir.
untuk menguasai Asesmen Nasional, kita harus mempelajari konsep setiap materi pelajaran dengan baik, bukan hanya menghafal materi.
Referensi :
Ruang guru. `15 hal penting dalam Asesmen Nasional Pengganti UN Tahun 2021` diakses 13 Oktober 2020 [Daring]. Tautan
https://informasiana.com/15-hal-penting-asesmen-nasional-yang-menggantikan-un-2021/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih